Jumat, 04 Maret 2011

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER SIMP

1.Dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap layanan akademik ada berbagai bentuk layanan yang diberikan :
a.layanan pembelajaran tatap muka
b.layanan pembelajaran tugas terstruktur
c.layanan pembelajaran tugas mandiri

Penjelasan :
a.Layanan pembelajaran tatap muka
                Layanan pembelajaran tatap muka dimaksudkan apabila calon siswa sudah dinyatakan lulus proses seleksi melalui sistem layanan PSB yang dilaksanakan secara terbuka dengan sistem komputerisasi.Adapun layanan tatap muka yang diberikan yaitu tatap muka secara sistemik dan secara periodik yang dibatasi dengan pelaksanaan  evaluasi formati dan evaluasi sumatif ( semester).Tatap muka dilakukan secara klasikal di kelas maupun di labor,di perpuskaan dan ditempat lainnya.
                Dalam melaksanakan layanan akademik,kurikulum yang digunakan adalah kurikulum KTSP dengan mengacu pada visi dan misi serta tujuan sekolah yang diharapkan yang berdasarkan UU SISDIKNAS.Sekolah mengupayakan ketersediaan sarana,fasilitas serta ketersediaan guru dan tenaga kependidikan untuk mendorong keterelaksanaan proses kegiatan akademik tersebut.
b.Layanan pembelajaran tambahan ( les sore ).ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kwalitas pencapaian tujuan akademik, siswa diminta untuk megikuti program ini setelah mereka selesai mengikuti kelas regular (kelas pagi).
c.Layanan tugas mandiri.
                Layanan tugas mandiri ini berupa tugas yang diberikan oleh setiap guru bidang studi/mata pelajaran kepada siswa dalam upaya meningkatkan pencapaian tujuan akademik setiap individu siswa yang dapat dilihat dari terselainya tugas-tugas,pekerjaan rumah yang telah terprogram didalam RPP.
Indikator pencapaian
-meningkatnya perolehan nilai kademik
Patok duga ukuran kepuasan pengguna
-banyaknya calon siswa yang mendaftar untuk menjadi siswa
- tidak adanya keluhan dari pihak orang tua/masyarakat pengguna layanan
-bertambahnya jumlah siswa yang mendapat prestasi/kejuaraan baik ditingkat sekolah,dan tingkat kabupaten
Stake Holder
-meningkatnya kepercayaan dari pihak pemerintah yang ditandai dengan adanya kerjasama dengan pihak sekolah.

2.Untuk memberikan kepuasan yang maksimal kepada pengguna layanan sekolah dalam bidang akademik. Usulkan sebuah desain tentang sistim penjaminan mutu sekolah yang paling tepat. 
Desain sistem penjaminan mutu yang akan saya usulkan yaitu yang berstandar dengan prioritas kepada :
a.rancang bangun siswa
b.rancang bangun guru dan tenaga kependidikan
c.rancang  bangun pembiayaan
d.rancang bangun standar proses 


Keempat prioritas tersebut saya wujudkan lagi dengan kebijakan strategis yang saya sesuaikan dengan karakteristik masyarakat sebagai pengguna layanan dengan memanfaatkan sumber daya dan teknologi ICT sebagai fasilitas media penyampai/penyebar data-data dan informasi yang sudah valid dengan mempertimbangkan tingkat akurasinya.





3.Penyelenggaraan sekolah yang bermutu perlu didukung oleh ketersediaan layanan kepada peserta didik yang layak dan memadai dalam kuantitas maupun kualitas. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan suatu sistim informasi manajemen yang tangguh. Dalam kaitan ini sebagai bentuk pemahaman kita tentang kewajiban badan publik seperti termuat dalam pasal 7 ayat 2 dan 3 UU KIP. Bertitik tolak dari pasal ini, bagaimana sebaiknya mengembangkan sistim informasi kesiswaan yang efektif


Sistim informasi siswa yang efektif harus mempertimbangkan prinsip-prinsip sbb :

1.menggunakan media teknologi publik yang legal

2.gampang digunakan
3.murah
4.dapat diakses secara akurat

Jumat, 25 Februari 2011

Siswa


                Dalam era teknologi yang serba canggih sekarang ini semuanya dapat menjadi serba mudah dan praktis termasuk bidang pendidikan dan pengajaran.Sekolah selaku tangan kedua yang merupakan perpanjangan tangan orang tua/masyarakat untuk mendidik dan mengajarkan anak-anaknya untuk menimba ilmu pengetahuan yang sekaligus juga untuk mengembangkan potensi kepribadian agar mereka kelak dapat menjadi orang yang bermanfaat, baik bagi orang tua mereka khususnya dan masayarakat pada umumnya.
                Potensi kepribadian siswa harusla dibangun mulai dari keluarga, dilanjutkan ke sekolah dan terus ke masyarakat Namun dalam perkembangannya siswa-siswa/anak-anak yang usia sekolah seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih sering memanfaatkan media tidak pada tempatnya yang mempunyai dampak negatif terhadap perkembangan mereka.Hal ini sungguh memprihatikan.
                Maka untuk menyikapi masalah ini sekolah selaku lembaga pendidikan haruslah mempunyai perencanaan yang strategis kedepan agar dapat menemukan solusi yang tepat agar kepribadian siswa tidak cendrung negatif atau labil yang dapat  mengabaikan moral dan nilai-nilai yang luhur bangsa yang berasaskan. PancasilaLalu ada pertanyaan bagaimana kita, terutama lembaga pendidikan mempersiapkan siswa –siswa dalam menghadapi era kemajuan teknologi ?

Jumat, 11 Februari 2011

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN



            Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah, dalam pelaksanaannya masih menunjukkan adanya berbagai permasalahan.Pembelajaran saat ini masih cendrung hanya sebatas sebagai proses penyampaian atau proses transfer pengetahuan tentang aspek kebahasaannya yang ditambah lagi guru tidak lagi peduli bagaimana seharusnya pembelajaran itu dilaksankan yang dapat melibatkan semua partisipasi aktif siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merobah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian guru/pendidik yang cenderung memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan individual kurang mendapat perhatian. Gejala yang lain terlihat pada kenyataan banyaknya guru yang menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama setiap kali pertemuan/tatap muka yang mereka laksanakan di kelas.
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan siswa ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional. Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran seperti ini adalah terjadinya kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti ini member dampak  ketuntasan dalam belajar, sehingga sistem belajar tuntas (mastery Learning ) kadang terabaikan. Hal ini membuktikan terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Menyadari kenyataan seperti ini para ahli berupaya untuk mencari dan merumuskan strategi yang dapat merangkul semua perbedaan yang dimiliki oleh anak didik. Strategi pembelajaran yang ditawarkan adalah strategi pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa.
Mayoritas pembelajaran bahasa Inggris yang selama ini dilaksanakan oleh guru dan siswa terutama pada sekolah traditional terlihat masih menekankan pada penyampaian materi yang dituntun oleh kurikulum yang hampir oleh guru diabaikan dengan alasan berbagai faktor kendala yang dihadapi guru,akibatnya siswa kurang, bahkan hampir tidak ada siswa yang setelah menyelesaikan atau menamatkan SMP dan bahkan setelah menamatkan SMA tidak membawa hasil yang memuaskan atas hasil pebelajaran yang dilaksanakan di sekolah,ini memang sudah menjadi rahasia umum bagi guru,bagi siswa maupun bagi masyarakat pengguna lulusan.Kondisi ini jelas menunjukan bahwa ada kegaglan yang terjadi sehingga kurikulum KTSP yang sedang berjalan sekarang hanyalah sebatas kebijakan.
Persoalan lain guru/pengajar kadang-kadang kurang menyadari tentang fungsi dan peranannya pula sehingga komunikasi dengan siswa dan atau dengan lingkungannya sering kueang baik.Guru haruslah sadar bahwa semua tindak-tanduknya yang terlihat atau terdengar oleh siswa,tentu menjadi perhatian bagi siswa dan bahwa sangat mungkin akan ditiru atau dicontoh siswa sebagian atau mungkin semuanya.Untuk itulah seorang guru haruslah mengaktualisasikan dirinya dimulai dari penampilan badanya yang menarik,menyakinkan sampai dengan penampilan secara totalitas baik di lingkungan sekolah maupun di  lingkungan luar sekolah atau disaat dia berada ditengah masyarakat harusnya tampil sudah saatnya tampil secara professional.
Menyajikan materi dan melakukan proses kegiatan pembelajaran yang berstrategi tentulah membutuhkan keahlian khusus,kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang yang bukan guru. ” A teacher   is  person  charged  with the responsibility of  helping  others to learns and to behave in new different ways”.  (James M.Cooper,1990).
Proses pembelajaran  dapat  berjalan  optimal  perlu  adanya  rencana  yang
berstrategi.Strategi pembelajaran menurut Arthur I.Costa (1985) seperti yang dikutip oleh Rustaman (2003:3) merupakan pola kegiatan pembelajaran berurutan yang ditetapkan dari waktu kewaktu dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang diinginkan. Dalam hal ini,Naiman, dkk. (1978: 1) menyatakan bahwa "Semua bentuk pengajaran bahasa dapat dikembangkan dengan baik apabila kita memiliki pengetahuan yang cukup tentang pembelajar dan tentang proses belajar mengajar itu sendiri". Dengan demikian, pengetahuan mengenai sifat-sifat pembelajar akan dapat membantu dalam memfasilitasi kegiatan belajar mengajar sehingga pembelajar dapat mencapai hasil yang maksimal.
            Sudah saatnya sekarang ini guru melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centred) yang berorientasi pada aktivitas siswa karena pembelajaran yang berpusat pada siswa memberi banyak ruang bagi siswa untuk lebih tereksplorasi belajarnya dengan baik ketimbang kalau pembelajaran itu berpusat pada guru.Seperti prinsip yang dijelaskan dalam PP No.19 tahun 2005 adalah bahwa proses pembelajaran yang  guru/pengajar selenggarakan harus secara interaktif,inspiratif,menyenangkan,memberikan ruang yang cukup untuki pengembanganprakarsa,kreativitas sesuai dengan bakat,minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.
            Beberapa mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia,Matematika,IPA dan juga Bahasa Inggris termasuk kepada mata pelajaran yang diujiankan secara nasional yang kita sebut dengan Ujian Nasional ( UN ),jadi  pembelajaran yang berhasil tentu dapat dilihat sampai kepada hasil penilaian ,Hasil belajar yang diperoleh siswa dapat terlihat yang merupakan kemampuan siswa yang dapat diobservasi (observable).Artinya,apa hasil yang diperolleh siswa yaitu setelah mereka mengikuti proses pembelajaran.Hal ini seperti yang dikemukan oleh Dick and Carey;The instructional goal is statement that describes what it is that students will be able to do after they have completed instruction ( hasil pembelajaran adalah pernyataan yang menggambarkan apa yang siswa mampu lakukan setelah mereka mengikuti pembelajaran secara lengkap).Tentu hal ini sudahlah menjadi tantangan yang lebih serius bagi guru dan sekolah untuk lebih mempersiapkan para siswa-siswanya untuk mempunyai bekal supaya dapat menghadapi bentuk penilaian apapun termasuk ujian nasional yang  dilakukan oleh pemerintah,akan tetapi tidak semua siswa dapat berhasil dengan baik.Mengamati kenyataan yang ada, memang sebagian besar strategi dan suasana proses pembelajaran di sekolah-sekolah yang dilaksanakan oleh para guru/pengajar kebanyakan  kurang menarik. Sehingga ada kecenderungan siswa kurang serius atau sungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Kondisi ini pada gilirannya berdampak pada penguasaan fungsi dan manfaat pembelajaran yang dilaksankan oleh guru di sekolah hampir dapat kita katakan kurang berhasil.
Maka untuk menjawab kondisi ini tentulah guru/pengajar dituntut  harus mempersiapkan siswa-siswanya untuk dapat memperoleh hasil belajar dan pembelajaran sebagaimana tujuan yang kita harapkan.
Mengamati persoalan-persoalan tersebut perlu ada suatu cara alternatif yang dapat membuat penyajian dan proses pembelajaran dapat menjadi suasana yang kondusif, rekreatif dan menantang siswa untuk mengeksplorasikan kemampuan mereka sehingga pada gilirannya pula dapat  mengembangkan potensi aktivasinya. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah dengan pengembangan strategi pembelajaran  karena keberhasilan belajar siswa tidaklah dapat hanya mengandalkan alat bantu saja ( media ) akan tetapi haruslah didukung oleh strategi yang sesuai dan dilaksanakan dengan kemampuan guru/pengajar yang handal pula.
Potensi peserta didik akan dapat berkembang dengan maksimal jika difasilitasi dengan  strategi, pendekatan, model  dan berbagai metode. Karena pada hakikatnya secara alamiah perkembangan peserta didik berbeda-beda, baik dari inteligensi, bakat, minat,  jasmani, penginderaan dan keadaan sosial, ekonomi, serta budaya. Temuan  tentang multiple intelligence dari Howard Gardner,   menunjukkan kepada kita bahwa peserta didik memiliki kompetensi intelektual yang berbeda-beda.http://blog.unila.ac.id/herpratiwi/2009/08/22/teknik-pembelajaran/
Strategi-strategi belajar haruslah mengacu pada prilaku dan proses berfikir yang digunakan oleh siswa dalam memengaruhi hal-hal yang dipelajari,termasuk proateses memori dan metakognitif.Michael Pressley (1991) dalam (Nur,2000b:7),menyatakan bahwa strategi-strategi belajar adalah operator-operator kognitif meliputi dan terdiri atas proses-proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan suatu tugas (belajar).Strategi-strategi tersebut merupakan strategi yang digunakan siswa untuk memecahkan masalah belajar tertentu.Untuk menyelesaikan masalah-masalah belajar siswa membutuhkan keterlibatan proses berfikir dan prilaku.
Sedangkan Sulisyono (2003),mendifinisikan strategi belajar sebagai tindakan khusus yang dilakukan seseorang untuk mempermudah,mempercepat,lebih menikmati,lebih mudah memahami secara mudah,lebih efektif,dan lebih mudah ditransfer kedalam situasi yang baru.
Untuk itu pula,maka peneliti akan mengkhususkan pada pengembangan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa pada pembelajaran materi menulis recount text. Nunan (1995) juga mengungkapkan bahwa bahan atau wacana pembelajaran bahasa  sebaiknya  dipilih  berdasarkan  konteks  sosial,  budaya,  kebahasaan,  dan kehidupan siswa secara menyeluruh. (http://groups.yahoo.com/group/ppiindia).
Pengembangan strategi pembelajaran bagi guru/pengajar bahasa Inggris merupakan hal yang penting setelah pendukung yang lain dipandang cukup dalam upaya mewujudkan  pembelajaran yang dilaksanakan lebih secara mandiri oleh siswa itu sendiri,kompetitif dan bertanggungjawab.Strategi pembelajaran yang dimaksud atau yang dikembangkan diharapkan dapat membantu para guru/pengajar untuk dapat mencapai tujuan belajar yang direncanakan. Selama ini pembelajaran bahasa inggris yang dilaksanakan oleh guru/pengajar kebanyakan hanya menekankan penyampaian pembelajaran.
Berdasarkan dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berstrategi lebih penting.Karena sering sekali kita mendengar para rekan guru/pendidik selalu mengeluh dengan hasil pengajaran bahasa yang mereka telah laksanakan karena keberhasilan anak belajar berbahasa tergantung pula seberapa aktif mereka dilibatkan atau terlibat dalam proses pembelajran itu sendiri.

MAKALAH SIMP:Siswa dan Lulusan




Penerimaan Siswa Baru (PSB) merupakan suatu proses administrasi yang terjadi setiap tahun untuk seleksi calon siswa berdasarkan nilai akademik agar dapat melanjutka pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.Calon siswa yang dimaksud adalah siswa baru yang akan mendaftar pada jSMP Negeri 6 Muara Bungo. Apabila setiap tahunnya proses PSB selalu dilakukan secara manual pada masing-masing sub rayon, maka akan menyebabkan berbagai kesulitan dari beberapa pihak yang terkait. Namun hala itu tidak dapaat dielakkan karena sistem yang ada atau yang tersedia baik ditingkat kabupten maupu di sekolah masih menggunakan system manual.Tujuan PSB itu sendiri adalah untuk mmenjaring para calon siswa baru secara tertib dan baik  agar terciptanya transparasi dan kemudahan dalam penjaringan dan seleksi.Para calon siswa baru yang akan mendaftar ke SMP Negeri 6 adalah sekolah-sekolah dasar yang sudah ditetapkan rayonnya oleh Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Bungo.yang berasal dari beberapa desa yang berada di sekitar tersebut yang telah dinyatakan lulus oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo...

  Penerimaan Siswa Baru (PSB)
Penerimaan Siswa Baru  (PSB)  merupakan proses seleksi akademis calon siswa untuk menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi dalam tingkatan SMP dan SMA/SMK. Rekomendasi merupakan suatu istilah yang digunakan untuk siswa yang termasuk dalam kategori, seperti : (Dinas Pendidikan, 2008)
1. Siswa dari sekolah yang berada di luar kota setempat
2. Siswa dari sekolah yang berada di kota setempat lulusan tahun lalu
3. Siswa dari sekolah yang berada di luar kota setempat lulusan tahun lalu
4. Siswa dari lulusan sekolah asing dengan nilai yang telah disetarakan dengan
standar nilai Ujian Nasional di Indonesia Siswa yang termasuk dari salah satu kategori
tersebut diwajibkan untuk melakukan proses pendaftaran.




Visi dan Visi SMP Negeri 6 Muara Bungo
  
Visi
“BERPRESTASI DAN UNGGUL “
  
Misi
Berdasarkan Visi di atas, maka misi dari SMP Negeri 6 Muara Bungo adalah:
a)    Memberikan layanan pendidikan yang maksimal terhadap siswa yang berorientasi kepada keunggulan.
b)    Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan bakat, minat dan prestasi yang dimiliki.
c)    Menciptakan semangat dan gairah keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
d)    Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dengan semangat keunggulan sehingga dapat dikembangkan daya kreasi dan inovasi siswa.
e)    Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
f)     Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah.
g)    Menumbuhkan kesadaran akan cinta lingkungan dan suasana kesejukan lingkungan sekolah sehingga tercipta indah, nyaman, rapi dan tenang.

Tujuan Sekolsh
 Bertitik tolak pada visi dan misi yang di emban SMP Negeri 6 Muara Bungo, maka tujuan yang ingin di capai adalah sebagai berikut.
a)    Menjadikan sekolah terbaik / teladan di Kabupaten Muara bungo
b). Terwujudnya layanan pendidikan yang unggul di tandai dengan bakat dan minat serta menggunakan penbelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
c). Terciptanya sekolah yang agamis dan mencitai budaya bangsa
d). Memiliki tim olahraga, tim kesenian dan kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang    handal
e).Mengembangkan potensi akademik dan kreativitas siswa melalui program Life Skill
f). Membekali  siswa dengan keterampilan dalam upaya mengurangi tingkat pengangguran di masyarakat
g).Memberi kesempatan pada guru untuk meningkatkan sarana penunjang KBM dan kegiatan Life Skill
h). Melakaukan pembenahan dan peningkatan sarana penunjang KBM dan kegiatan Life Skill.
i). Memiliki tanah sekolah, taman kelas sehingga tercipta lingkungan yang nyaman, sehat, tenang dengan suasana kekeluargaan






















GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


            Dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan dari komponen beberapa komponen salah satunya adalah guru.Guru adalah salah satu komponen terpenting dalam dunia pendidkan karena tanpa adanya guru mustahillah ilmu pengetahuan dapat ditransper,dikembangkan dan mustahillah kita mempunyai anak-anak yang terlatih,terbina mentalnya dengan baik dengan target-target atau tujuan yang tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan.
            Kebutuhan guru selalu bertambah walaupun dalam jumlah yang tidak begitu banyak untuk mengimbangi guru-guru yang memasuki masa pensiun.Dalam melaksanakan tugasnya guru mempunyai koridor-koridor hokum atau peraturan-peraturan yang legal,yang ditambah pula dengan adanya kode etik yang menuntun guru agar bertindak,bersikap dengan tidak melanggar kebiasaan atau norma-norma yang berlaku didunia pendidikan dan di masyarakat.
            Untuk memenuhi kebutuhan guru di Indonesia pemerintah biasanya selalu membuka lowongan untuk masuk bagi warga Negara yang berminat untuk menjadi guru setiap tahunnya dalam jumlah yang terbatas dengan system penerimaan mealalui  tes CPNS.Penerimaan guru disamping melalui tes CPNS ada pula penerimaa guru melalui honorer.Ini dilakukan untuk memmenuhi kekurangan guru baik di sekolah negeri maupun di sekolah swasta.
            Penerimaan guru baik melalui tes maupun melalaui fasiltas honorer,semuanya itu ada kekurangannya dan ada pula kelebihannya masing-masing.
            Guru merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa setiap guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Berkaitan dengan ini maka sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks didalam proses belajar mengajar, dalam usahanya untuk mengantarkan siswa ke taraf yang dicita-citakan. Oleh karena itu setiap rencana kegiatan guru harus didudukkan dan dibenarkan semata-mata kepentingan anak didik, sesuai dengan profesi dan tanggung jawabnya.
Proses penyelenggaraan pendidikan sebagai usaha membantu anak mencapai kedawasaan masing-masing harus diselenggarakan dalam satu kesatuan cara berbuat yang diorganisir, sehingga antara usaha yang satu dengan usaha yang lain saling berhubungan dan saling menunjang, dan salah satu diantaranya adalah penerapan tata tertib di sekolah sebagai aspek penunjang dalam proses belajar mengajar.
Guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia indonesia yang bermain, bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil,makmur, dan beradap.
Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan. Melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Guru indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik yang dalam melaksanakan tugas berpegang teguh pada prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Dalam usaha mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru indonesia ketika menjalankan tugas-tugas profesional sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Guru indonesia bertanggung jawab mengatarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu, pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Kondisi seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan komponen kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini sepanjang zaman. Hanya dengan tugas pelaksanaan tugas guru secara profesional hal itu dapat diwujudkan eksitensi bangsa dan negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia ini.
Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan dimasa datang.
Dalam melaksanakan tugas profesinya ,guru indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejewantahkan dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri bangsa.Dalam melaksanakan tugas keprofessionalitasnya guru haruslah dijamin hak dan kewajibannya dengan jelas dalam undang-undang.